Foto Ketua FKKC beredar Sebagai Pasangan Cawabup, Ini Kata Kuwu Desa Keraton

Cirebon l HukumKriminal.com – Terkait yang baru-baru ini viral tentang profil Ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) Muali dengan disandingkannya bersama Bupati Cirebon H Imron Rosyadi MA.g yang viral di branda status WhatsApp atau grup WhatsApp untuk maju di Pemilihan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Cirebon 2024.

Beredarnya profil Bupati Cirebon, ini mengundang banyak reaksi dari beberapa orang, khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon.

Sementara itu ketika dikonfirmasi terkait adanya berita viral tentang baliho tersebut, Kuwu Muali yang juga selaku Ketua FKKC Kabupaten Cirebon menuturkan kepada media ini, di sela-sela kegiatannya, Rabu (09/08/23).

“Terkait viral terpampangnya foto saya pribadi sebagai Ketua FKKC Kabupaten Cirebon dengan bapak bupati yang pertama, yang perlu diketahui semua, bahwa dengan adanya baliho di media sosial antara bapak bupati dengan saya selaku Kuwu Desa Keraton dan Ketua FKKC  bikin saya kaget, karena terus terang, saya tidak mengetahui asal-usul awal baliho tersebut,” kata Muali.

Menurut Muali, kenapa bisa seperti itu, terkait dengan adanya gambar antara bupati dengan dirinya.

‘Itu aspirasi dari temen-temen saja. Saya juga punya opini terkait dengan istilahnya tahun politik ini dan perlu disadari juga, saya sendiri masih fokus untuk menjalankan roda kepemerintahan di Desa Kraton. Saya tidak akan berpikir terlalu jauh meskipun banyak sekali teman-teman yang punya gagasan dalam mensuport saya. Dan saya akan tetap membersamai teman-teman selaku ketua forum komunitas dan akan tetapi apapun dinamikanya kita sebagai pejabat publik yang dipilih secara politik itu juga harus bisa saling menyadari terkait dengan adanya hal tersebut,” kata Muali.

Ditambahkan Muali, bahwa banyak sekali istilahnya bentuk daripada keplpositifan dalam arti respon daripada temen-temen, baik dari kalangan media atau jurnalis.

“Saya pikir seseorang yang berpikiran secara pribadi sih terus terang saya intinya masih fokus dan tidak selalu berpikir terlalu jauh, tetapi kadang kala kehidupan itu kitakan tidak mengetahuinya, apa yang akan terjadi di kemudian harinya, Jtu yang terpenting,” kata Muali.

(Yatno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *