Ruwah Dusun Legok: Simbol Syukur, Menghormati Leluhur, Menjaga Warisan Budaya, dan Harapan Terbaik untuk Masyarakat

Sidoarjo | hukumkriminal.com – cara Ruwah Dusun Legok yang diadakan pada Minggu Pagi (23/2/25) dibuka secara langsung oleh PJ Kepala Desa Suko, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Yusuf Kurniawan Hady. Dalam sambutannya, beliau menggarisbawahi arti penting tradisi Ruwah Dusun Legok yang telah ada selama ratusan tahun dan merupakan warisan turun temurun. Beliau menekankan bahwa tradisi ini bukan sekedar ritual, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Selain itu, beliau juga menyampaikan harapan agar komunitas terus menjaga dan menghormati nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang.
Dalam kesempatan itu, beliau memohon agar semua warga Suko senantiasa diberikan keselamatan, kesehatan, dan rejeki yang melimpah.

Sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Rosita, yang penuh semangat menjelaskan berbagai rangkaian kegiatan yang direncanakan dalam acara tersebut. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat sebagai kunci dalam mempertahankan kelangsungan tradisi. Satu hari sebelum acara, warga melakukan ziarah ke makam para leluhur yang memiliki peranan penting dalam sejarah Dusun Legok, seperti Mbah Sari, Mbah Harjo Sungu, dan Mbah Modang, sebagai bentuk penghormatan yang mendalam.

Rosita juga mengajak seluruh warga Dusun Legok untuk berkontribusi dalam persiapan acara, sehingga momen ini dapat dikenang secara indah oleh semua. Dalam semangat kolaborasi, ia melibatkan masyarakat dewasa dan anak-anak dalam proses persiapan, agar mereka dapat merasakan makna dan nilai sejarah dari tradisi tersebut.

Di penghujung sambutannya, Rosita menyampaikan terima kasih kepada Babinkamtibmas, Babinsa Suko, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan acara Ruwah Dusun Legok.

Akhir, sambutan dari Ketua RW 05, Mulyono, melengkapi rangkaian acara. Ia berbagi cerita tentang bagaimana Ruwah Dusun Legok selalu membawa keceriaan dan kebersamaan di antara warga. Mulyono menekankan pentingnya kegiatan ini dalam membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Ia berharap, melalui kegiatan ini, generasi muda dapat memahami akar budaya mereka yang kaya dan bagaimana budaya tersebut dapat menjadi jembatan untuk menghadapi tantangan modernisasi yang semakin meningkat.
Acara Ruwah Dusun Legok dihadiri oleh semua warga dari setiap RT dan RW se-Dusun Legok yang merayakan tradisi arak-arakan gunungan yang megah, dimeriahkan oleh alunan musik sound horek dan suasana penuh warna dari berbagai macam kreasi pakaian adat.

Setiap elemen dalam arak-arakan melambangkan harapan akan kesuburan dan kemakmuran, serta rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Mereka mengelilingi sepanjang jalan Legok dengan antusiasme yang tak terhingga, membawa gunungan berisi hasil bumi sebagai tanda syukur.

Acara dimulai tepat pada pukul 07:30 pagi dan berlangsung hingga selesai, diakhiri pada malam harinya dengan hiburan kesenian tradisional ludruk Budi Wijaya, dari Jombang, Jawa Timur. Penutupan rangkaian acara dilakukan dengan harapan yang kuat agar tahun depan dapat lebih ramai lagi, menambah semarak tradisi yang telah erat terjalin dalam komunitas, dan terus melestarikan warisan budaya yang sangat bernilai ini untuk generasi mendatang.(misdi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *