Lombok Tengah l HukumKriminal.com – Kapolres Lombok Tengah AKBP Irfan Nurmansyah sampai saat ini, masih tutup mulut, terkait kasus dugaan hilangnya satu unit mobil tanki 5000 Liter BBM bersubsidi di Mapolres Lombok Tengah.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Hizka Siagian pun masih bungkam.
Hal tersebut, dapat dilihat pada saat gelaran silaturrahmi Kapolres Lombok Tengah dengan puluhan wartawan di rumah dinasnya, pada Sabtu, 27 Mei 2023 di Praya, Lombok Tengah, NTB.
Pertanyaan terkait mobil titipan Ormas Laskar Mandalika tersebut, terkesan diabaikan oleh Kapolres.
Hal itu membuat sejumlah wartawan yang hadir makin penasaran dengan kasus yang tak bersedia dijawab Kapolres Lombok Tengah.
“Kami hanya ingin mendapat penjelasan ada apa dengan kasus itu yang terkesan ditutupi oleh Polisi,” kata Wartawan LintasMandalika.com Baiq Yana Rosita.
Yang lebih mengherankan lagi bagi Yana, kenapa wartawan sampai harus dihalangi ketika hendak meliput aksi yang dilakukan oleh Ormas Laskar Mandalika pada hari Rabu, 24 Mei 2023.
“Ada apa sebenarnya ini?,” kata Yana.
Yana juga ingin mendapatkan penegasan dari AKBP Irfan sejauh mana proses hukum kasus tersebut, sehingga barang bukti bisa hilang.
“Bagaimana sebenarnya posisi mobil tanki BBM itu Komandan?, apakah hilang atau dihilangkan?,” kata Yana.
Kapolres pun memberikan penjelasan panjang lebar.
Tetapi tak sepenggal pun yang mengarah ke jawaban pertanyaan terkait hilangnya tanki mobil BBM bersubsidi itu.
Hal itu pun mengundang reaksi spontan dari Ahmad Sakurniawan, wartawan genpi.co
“Ijin Komandan, tolong pertanyaan dari Mbak Yana tadi dijawab saja pada kesempatan ini,” kata Ahmad Sakurniawan.
Kapolres Lombok Tengah, dengan berat hati hanya selintas mengatakan akan memberikan penjelasan usai acara.
“Nanti dijelaskan habis ini ya,” kata Irfan.
Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah Iptu Hizka Siagian, mengatakan akan membeberkan terkait tindak lanjut penanganan kasus BB truk tanki Solar itu.
Siagian akan bersedia buka mulut jika Ormas Laskar Mandalika datang bertandang di Mapolres Lombok Tengah.
(Tim/Redaksi)