Khususon Ila Ruhi Wal Jasadi Al Fatihah…
Assalamualaika Ya Ruuhi…
Berita Religi Islam |- Janji “RUH” dan Manusia sebelum lahir adalah sebuah perjanjian spiritual di mana ruh manusia bersaksi dan mengakui Allah sebagai Tuhan mereka sebelum mereka dilahirkan ke dunia, sebagaimana tercatat dalam Al-Qur’an, khususnya Surah Al-A’raf ayat 172 dan 173. Perjanjian ini dilakukan saat ruh ditiupkan ke dalam janin, dan merupakan pengingat agar manusia tidak dapat menyangkal kebenaran Allah di Hari Kiamat dengan alasan ketidaktahuan atau kesesatan.
Waktu Pelaksanaan : Perjanjian ini terjadi di alam sebelum kehidupan dunia, ketika Allah “mengeluarkan” seluruh keturunan Adam dari tulang punggungnya dan mengambil janji dari mereka.
Isi Janji : Manusia (dalam wujud ruh) mengakui Allah sebagai Tuhan mereka, berjanji untuk menuhankan-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dan tidak menyembah kepada selain-Nya.
Dasar Ayat Al-Qur’an : Perjanjian ini direkam dalam Al-Qur’an, yaitu Surah Al-A’raf ayat 172-173.
Ayat 172 menyatakan bahwa Allah mengambil kesaksian dari keturunan Adam bahwa Dia adalah Tuhan mereka, dan mereka menjawab dengan “Bala” (Ya).
Ayat 173 menjelaskan tujuan perjanjian ini, yaitu untuk mencegah manusia beralasan di Hari Kiamat bahwa mereka telah melupakan janji tersebut atau telah melakukan kemusyrikan karena mengikuti para nenek moyang mereka.
Tujuan Perjanjian : Perjanjian ini dilakukan untuk menggugurkan alasan-alasan yang mungkin dilontarkan manusia di Hari Kiamat, sehingga mereka tidak dapat berkelit dengan mengatakan bahwa mereka tidak tahu atau tidak sadar akan Tuhan.
Pengakuan atas Ke-Tuhanan Allah:
Sebagai bukti bahwa manusia secara inheren memiliki fitrah (kesadaran) untuk mengakui Allah sebagai Tuhan pencipta dan pengatur alam semesta
Untuk memberi makan dan minum ruh, kita bisa melakukan aktivitas spiritual dan kebaikan seperti membaca Al-Qur’an, berzikir dan berdoa, mempelajari ilmu agama, dan melakukan amal saleh.
Ruh membutuhkan “makanan”, namun bukan dalam bentuk fisik seperti makanan dan minuman bagi badan, melainkan berupa asupan spiritual dan rohani seperti zikir (mengingat Allah), membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu, berdoa, dan amal saleh. Makanan rohani ini penting untuk keseimbangan hidup dan memberikan ketenangan serta kebahagiaan sejati bagi jiwa.
Aktivitas ini akan menyehatkan ruh, membersihkan hati dari sifat buruk, dan mendekatkan diri kepada Tuhan Allah SWT , yang merupakan nutrisi paling penting bagi ruhaniyah.
Beberapa cara untuk memberi makan dan minum Ruh:
Membaca Al-Qur’an : Membaca firman Tuhan adalah sumber kehidupan ruh, seperti yang dijelaskan bahwa firman Tuhan adalah inti kehidupan itu sendiri.
Berzikir dengan Mengingat Allah SWT, mengucapkan kalimat-kalimat zikir seperti “Subhanallah, walhamdulillah, wala ilahaillallah” akan menanamkan tanaman di surga dan membersihkan hati dari kesombongan.
Berdoa : Membaca doa, seperti “Bismillahirrahmanirrahim” sebelum makan dan minum, adalah cara yang dianjurkan untuk meminta berkah dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Mempelajari Ilmu Agama:
Menuntut ilmu adalah salah satu asupan penting untuk ruhaniyah, yang membantu memperbaiki hubungan dengan Tuhan.
Melakukan Amal Saleh:
Melakukan perbuatan baik juga merupakan santapan ruh, yang membantu kita menyempurnakan diri.
Dengan melakukan aktivitas-aktivitas spiritual ini, kita tidak hanya memberi nutrisi bagi ruh kita, tetapi juga memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan sesama, yang merupakan kunci kesehatan jiwa dan kehidupan yang utuh.
Sumber : Kitab Suci Alquran
Penyusun : Supriyanto (ilyas) Ketua Umum Lembaga Suwdaya Masyarakat (LSM) Generasi Muda Indonesia Cerdas Anti Korupsi (Gmicak)