Semarang l HukumKriminal.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nadional (DPN) Tani Merdeka Indonesia (TMI) Don Muzakir, mengatakan bahwa Gebyar Tani Merdeka Indonesia, menjadi agenda tahunan yang akan digelar bergilir di berbagai provinsi.
“Gebyar Tani Merdeka Indonesia 2025 ini bakal menjadi agenda penting tahunan Tani Merdeka Indonesia, kali ini menghadirkan 10 ribu petani di Jawa Tengah,” kata Don Muzakir.
Menurut Don Muzakir, kegiatan tersebut bertujuan mempertemukan petani dari berbagai latar belakang, membuka ruang ide kreatif, dan mendorong pengembangan teknologi pertanian yang sesuai kebutuhan lokal.
Tani Merdeka Indonesia berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah daerah dalam menyukseskan program strategis nasional, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dan hilirisasi produk pertanian.
“Gebyar Tani Merdeka di Jawa Tengah menjadi momentum penting bagi organisasi untuk menunjukkan kapasitas politik dan sosial petani,” kata Don Muzakir.
Melalui kegiatan ini, kata Don Muzakir, Tani Merdeka Indonesia, menegaskan bahwa petani bukan hanya pelaku produksi, tetapi juga bagian dari kekuatan politik yang ikut menentukan arah pembangunan.
Sementara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Jawa Tengah (Jateng), menyatakan siap menjadi tuan rumah Gebyar Tani Merdeka Indonesia 2025.
Kegiatan dijadwalkan berlangsung akhir November 2025 dan akan menghadirkan 10 ribu petani dari berbagai daerah.
Ketua DPW Tani Merdeka Jawa Tengah Wawan Pramono, menyampaikan kesiapan tersebut dalam rapat konsolidasi dan monitoring Gebyar Tani Merdeka 2025 yang digelar di Semarang, Sabtu, 7 November 2024.
Konsolidasi diikuti pengurus wilayah dan 35 Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Kami siap menyambut ribuan petani dari seluruh Jawa Tengah maupun luar Jawa. Konsolidasi ini penting untuk memastikan semua elemen Tani Merdeka Indonesia bergerak dalam satu arah,” kata Wawan.
Gebyar Tani Merdeka 2025 ini, kata Wawan, bukan sekadar seremoni.
“Kegiatan ini menjadi ruang kerja bersama untuk memperkuat posisi petani dalam pembangunan nasional,” kata Wawan.
“Petani harus dilibatkan dalam proses perumusan kebijakan, bukan hanya sebagai penerima program,” imbuh Wawan.
Gebyar Tani Merdeka akan berlangsung selama tiga hari.
Panitia menyiapkan stan untuk memamerkan hasil pertanian dari tiap daerah.
Selain pameran, akan digelar diskusi tematik, lokakarya teknologi, dan forum kebijakan pangan.
DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Tengah telah menyiapkan lokasi kegiatan dan menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Panitia juga membahas teknis pelaksanaan, termasuk logistik, keamanan, dan kurasi produk yang akan ditampilkan,” kata Wawan. (Widi)
