Pangkalpinang l HukumKriminal.com – Kapal cepat yang terlibat aksi kejar-kejaran dengan helikopter Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), dan masuk hutan bakau, akhirnya berhasil dievakuasi.
Petugas menerjunkan personel gabungan untuk menarik kapal tersebut keluar hutan bakau.
Kabid Humas Polda Babel Kombes Maladi dalam keterangan rilisnya mengatakan, evakuasi kapal cepat atau yang sering disebut kapal hantu itu, memakan waktu hampir sepekan dan cukup menguras tenaga.
“Evakuasi terus dilakukan anggota. Kemarin hari Jumat tanggal 9 Juni 2021 dimulai jam 08.00 WIB sampai 16.30 WIB. Dilanjutkan malam hari dari jam 20.00 WIB sampai selesai,” kata Maladi, Sabtu (12/6/2021).
Menurut Maladi, sebelum menarik kapal tanpa nama tersebut, petugas yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tindak 2, lebih dulu memutar kepala kapal sampai mengarah ke pantai.
Selanjutnya petugas susah payah menarik kapal keluar hutan bakau dan berhasil melakukannya hingga tengah malam.
Hambatan yang dialami personel adalah waktu air pasang malam.
Sehingga penarikan dilakukan malam hari.
Namun, masih bisa kami upayakan berbuat maksimal.
“Alhamdulillah kapal berhasil ditarik keluar dari hutan bakau,” ucap Maladi.
Maladi menyatakan, bahwa personel yang dilibatkan dalam giat itu berjumlah 31 orang, yakni, dari Ditpolairud 15 personel, Gegana Satbrimobda 6 personel dan Kapal Mabes 10 personel.
Sebelumnya, kapal hantu yang diduga membawa barang illegal tersebut, nekat menerobos masuk hutan bakau di Kawasan Tanjung Jati, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, pada Sabtu, 5 Juni 2021 lalu.
Aksi nekat itu, terjadi setelah kapal dengan lima mesin yang masing-masing berkapasitas 200 PK itu, terlibat aksi kejar-kejaran dengan helikopter yang diawaki personel Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Babel.
Sebelumnya, kapal hantu yang diduga dibawa empat orang itu terpantau tim patroli melaju kencang dari perairan Bangka Barat, hingga ke perairan Pulau Nangka Bangka Tengah.
Sempat diberi peringatan berkali – kali agar berhenti, namun tidak dihiraukan.
Dari atas helikopter polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan yang juga tak diindahkan.
Hingga akhirnya kapal hantu memasuki perbatasan Pulau Bangka dan Sumatera lalu masuk hutan bakau.
“Saat ini Anak Buah Kapal (ABK) kapal hantu tersebut masih diburu polisi, termasuk benda yang sempat dibuang para ABK ke laut masih belum ditemukan,” tutup Kabid Humas Polda Babel Kombes Maladi. (Tim Sembilan)