Terapi Pijat ala Kepala Desa Blender Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon

Cirebon l HukumKriminal.com – Kesehatan merupakan anugrah Tuhan yang paling sempurna.

Tubuh yang sehat akan merespon otak untuk melakukan aktivitas dengan semangat, nyaman dan tenang.

Namun anugrah kesehatan sering kali dilupakan oleh manusia itu sendiri.

Tanpa sadar, manusia menggunakan kesehatan untuk hal-hal yang mendatangkan penyakit, contoh kecil adalah asupan tubuh seperti makan mie, gorengan, makanan serba pedas, minum air soda/memiliki varian rasa dalam jumlah yang banyak, atau malas bergerak hanya rebahan di kasur.

Begitu juga halnya dengan salah satu kuwu desa blender kecamatan karangwareng kabupaten cirebon jawa barat.

Selain sebagai pengayom dan pelayan masyarakatnya, beliau juga sebagai ahli dalam terapis dibidang pijat refexiologi.

Ini merupakan salah satu bakti kepala desa, bukan hanya gagah gagahan sebagai orang nomer satu di desanya, tapi beliau selalu menyempatkan waktunya di kala ada masyarakat atau tetangga desa lain yang membutuhkannya dalam hal pijat memijat.

Kepala desa blender kecamatan karangwareng yang memberi kontribusi terhadap masyarakatnya membantu dalam pengobatan terapi alternatif

Salah satu pasiennya yang terkena saraf kejepit, dalam hal ini bisa memberikan aspirasi terhadap siapapun,

Bapak kuwu ugum gumilar yang sering di panggil akrab kuwu ugum,

Beliau pernah menjabat kuwu pada tahun 2009 dan sekarang dipilih lagi oleh masyarakat desa blender sebagai putra daerah dengan tujuan berbakti kepada rakyat desa blender untuk membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat blender dari segi perekonomian yang mumpuni dan sejahtera,terutama dari segi kesehatan.

Untuk pengobatan nya kuwu ugum tidak pernah sungkan dengan siapapun, baik dari kalangan masyarakatnya maupun dari daerah luar desanya.

Seperti yang di ungkapkan oleh salah satu pasiennya, abdul rasyid dari desa babakan yang menderita saraf kejepit yang sudah 5 thn yang tidak kunjung sembuh.

Setelah di terapi pakuwu ugum, alkhamdulillah mas sekarang sudah mulai reda,dan banyak perubahan yang saya rasakan.tuturnya.

(Yatno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *