Bojonegoro | Hukumkriminal.com,Lomba gerak jalan umum putri se-Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-78 sangat meriah, Ratusan memadati jalan poros Kalitidu Ngasem, pada hari Minggu 27/8/2023
Lomba gerak jalan yang di ikuti oleh kurang lebih ratusan regu peserta ini di mulai ( start ) Desa Jampet hingga finish depan Balai Desa Ngasem ini ada salah satu peserta unik, keunikan berbeda dari peserta yang lain, Walaupun peserta dari emak-emak dengan parasan cantik dan bahenol peserta tersebut tak lain peserta dari desa Kolong yang menamakan regunya ” The Power of Mothers ( TPM ) dengan nomor peserta 91
Regu TPM ini di bentuk dengan swadaya anggota tanpa bantuan Pemerintahan Desa setempat namun semangatnya gak mau kalah dengan regu-regu yang lain
Saat di temui media ini Kristina Yasri ( 40 th ) koordinator tim TPM mengatakan,” Saya dan teman – teman merasa Bangga karena bisa mandiri, Sengaja tidak meminta bantuan dari siapapun, Bagi kami untuk ikut memeriahkan HUT ini adalah tanggung jawab kami bersama sebagai warga negara,saya hanya ingin memberi contoh kecil saja bahwa untuk menjadi Bangsa yang baik adalah Bangsa yang mau menghargai sejarah serta menghormati para pahlawannya dan saat inilah momentum yang terbaik untuk itu,”ujarnya
Sama halnya yang di sampaikan oleh Moch.Lahir selaku pembina tim TPM, regu ini murni di bentuk dengan suka rela dan swadaya anggota,
tidak harus cantik banget, tidak harus berseragam yang mahal namun karena ketulusan dan semangat adalah modal utamanya, Saya bangga dan saya acungi jempol pada mereka
mungkin ini bukan yang terbaik tapi minimalnya ini bisa menginspirasi bagi yang lain,” imbuhnya
“Regu TPM ini sudah terbentuk dua tahun yang lalu yang berarti sudah ikut lomba dua kali ini di tingkat kecamatan,
harapan saya semoga tim ini tetap exist hingga tahun-tahun yang akan datang bisa lebih baik serta bertambah banyak pesertanya,
Prinsip kami yang terpenting adalah berpartisipasi kalaupun mendapat juara satu dua dan tiga, alhmdulilah, “tegasnya (red)