Diduga Kepsek SDN 1 Tegal Binangun lakukan Segala Cara untuk Menghindar Dikonfirmasi Media

Tanggamus l HukumaKriminal.com – Tugas seorang wartawan atau insan media saat menulis sebuah berita dan akan diterbitkan kemudian terpublikasi harus dilakukan secara berimbang dan melalui beberapa tahapan yang disyaratkan diantaranya melalui Konfirmasi ke Nara Sumber untuk mencari informasi, lalu cek and ricek terkait kebenaran informasi (fakta).

Hal tersebut termaktub dalam aturan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang merupakan pedoman bagi Insan Media dalam menjalankan tugasnya dalam mencari , mendapatkan, menyimpan informasi baik melalui wawancara ataupun berbentuk data yang ditulis untuk selanjutnya dipublikasikan.

Sehingga apa yang disuguhkan merupakan fakta ,berimbang dan tidak menimbulkan fitnah maupun berbenturan dengan aturan hukum yang berlaku.

Namun sayangnya informasi yang dibutuhkan tidak bisa didapatkan oleh dua orang jurnalis saat ingin melakukan konfirmasi kepada tugiah SPd selaku kepala sekolah SD negeri 1 Tegal binangun kec. Sumberejo kab. Tanggamus Lampung saat didatangi di sekolahnya, Selasa (31/10/23).

Diketahui Tugiah sebagai kepala sekolah di sekolah tersebut yang disinyalir sengaja menghindar dan menutup pintu pagar sekeliling sekolah dan di kunci gembok, karena tidak ingin dikonfirmasi oleh wartawan kuat dugaan banyak penyimpangan (korupsi) dalam perjalanan realisasi dana bos di sekolah yang di pimpinnya.

Hal tersebut di alami oleh wakil kepala biro (waka Biro) media Radiocu bung (jumaki) saat melakukan tugas wartawan bersama temannya yang satu profesi ketika hendak mengkonfirmasi terkait perjalanan realisasi dana bos di sekolah yang dipimpin oleh tugiah SPd.

Menurut jumaki, mereka datang kesekolah tersebut pagi sekitar jam 9:00 wib., Tapi sampai di depan sekolah pagar sekolah dalam keadaan ditutup dan terkunci gembok, dan jumaki bersama temannya sudah berkali kali mengucap salam selayaknya etika hendak bertamu, namun sayang nya para guru yang ada didalam kantor hanya diam saja dan terlihat para guru semua sedang menelepon seperti meminta bantuan entah kepada siapa kata jumaki yang melihat kegiatan para guru di dalam kantor ruang para guru.

” Seperti nya sedang menelepon masyarakat atau polisi memberitahukan jika ada wartawan yang datang kesekolah, dan salah satu guru laki-laki sempat keluar dari ruangan kantor dan ketika mengetahui yang datang adalah wartawan lalu guru tersebut balik belakang masuk kembali kedalam ruangan kantor dan tidak keluar lagi.

” Kami bertamu ke SDN 1 tegal Binangun sekitar pukul 9:00 wib. Namun sesampainya didepan pintu masuk sekolah, semua pagar sekolah tersebut tertutup dan digembok semua, ” Jelasnya.

Tambahnya, ” kami lalu menanyakan kepala sekolah kepada anak murid yang sedang bermain di halaman sekolah, lalu anak tersebut mengatakan jika kepsek ada didalam kantor, dan setelah kamipun melihat jelas semua hordeng kantor semua di tutup oleh para guru setelah mengetahui kami yang datang dari (media) ahirnya kamipun meninggal sekolah tersebut, ” imbuh nya.

Sebelum nya pedagang penjual makanan/ warung kantin yang ada di belakang sekolah sempat mengatakan kepada nya, mungkin sekolah sedang bermasalah sebelumnya tidak pernah sekolah seperti itu, ” katanya menjelaskan pada dua orang wartawan di luar pagar sekolah.

Selanjut ya Menurut warga Tegal Binangun yang meminta agar namanya di rahasiakan demi keselamatan, kepada media ini ia mengatakan.

” masa sempat datang kesekolah, tapi untungnya dua orang wartawan sudah pergi dari sekolah tugiah, ” ucapnya.

Menyikapi hal di atas, puluhan media di kabupaten Tanggamus akan terus menyoroti perjalanan realisasi dana bos disekolah yang dipimpin tugiah yang diduga korupsi semenjak dirinya menjabat kepala sekolah SDN 1 Tegal Binangun.

Selanjut nya media akan menyampaikan hal yang di alami oleh dua orang pencari berita tersebut kepada dinas pendidikan di kabupaten tanggamus agar segera memanggil dan dapat memberikan sangsi tegas kepada oknum kepsek yang dengan sengaja menghindar saat ingin di konfirmasi wartawan, bahkan kuat dugaan telah merencanakan dan melibatkan masa dan lembaga lain demi menutupi kesalahan di ujung masa baktinya yang tinggal beberapa hari ke depan (pensiun-red).

Padahal, siapa yang tidak tau dengan, masyarakat (masa) Tegal Binangun yang diketuai, dan di kenal suka main hakim sendiri di daerahnya tersebut, seperti Israel saja.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *