Tulungagung l HukumKriminal.com –
Kisah tragis ini terungkap, berawal dari laporan seorang wanita berinisal ER atau sebut saja Mentil seorang ibu guru swasta yang beralamat di Desa Betak, Kecamatan Kalidawer, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Jumat (01/04/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Bersama teman wanitanya, Mentil mendatangi Kantor Sekertariat Bersama Kelompok Insan Jurnalis Tulungagung (Sekber KIPTM) dengan maksud minta tolong untuk di blow up terkait nasib buruknya karena telah diperdayai oleh seorang Modin Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Tulungagung.
Dengan harapan, agar tidak ada korban selanjutnya, seperti yang dialaminya, Kamis (14/4/2022).
Awalnya Mentil, menceritakan, bahwa dia kenal dengan Modin yang bernama Wahyu Hadi Santoso itu, di Pengadilan Agama Tulungagung. Saat dia sedang dalam proses perceraian dengan suami pertamanya.
Dalam perkenalan Modin ini, mengaku bernama Bayu, dia adalah seorang duda anak satu yang bekerja di Dinas PUPR Tulungagung. Dan si Mentil percaya saja, karena penampilan Modin saat itu memakai baju keki dan motor yang dikendarai berplat merah.
“Atitude nya sangat baik, sehingga saya tidak menyangka kalau ternyata dia adalah seorang laki-laki pembohong,” kata Mentil.
Dengan penampilan yang super sempurna tersebut, Mentil akhirnya bersedia dipacari oleh Modin. Hingga berjalan sampai 1,2 tahun.
Selama menjalin hubungan, Modin juga berjanji akan segera menikahi Mentil setelah Lebaran tahun 2022 yang akan datang.
“Jadi kedua orangtua saya, saudara- saudara, tetangga bahkan teman-teman sekolah sudah pada tahu, kalau saya mau nikah setelah lebaran tahun ini. Bahkan saya dikoskan di daerah Kecamatan Ngunut, dan anak saya satu-satunya juga dipondokkan di daerah Kunir Blitar. Dan belakangan saya baru tahu, bahwa itu modus dia, supaya hubungan kami tidak terganggu,” kata Mentil, ibu guru yang ayu ini.
Harapan hidup bahagia dengan Modin tersebut, akhirnya hancur berantakan. Ketika Mentil tahu, bahwa ternyata Modin tersebut masih punya istri dan dua anak.
“Saya sangat kaget ketika saya cek Instagram ada fotonya bersama seorang wanita dan dua orang anak, akhirnya saya telusuri hingga tahu bahwa dia adalah Modin Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Tulungagung. Dan benar masih mempunyai istri dan dua orang anak. Jadi selama 1,2 tahun saya telah dibohongi oleh dia, di mana mau saya taruh muka ini di hadapan orangtua dan keluarga saya,” kata Mentil, sambil mengusap air matanya.
Berbekal laporan dari Mentil, tim awak media, segera melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) ke Desa Karanganom.
Karena tidak berhasil ketemu dengan Modin Wahyu, akhirnya tim menggali informasi dari warga.
Dari keterangan beberapa warga yang berhasil dihimpu, tim awak media, ternyata Modin Wahyu memang sulit ditemui, apalagi terkait kasus.
“Dulu Modin Wahyu pernah kena kasus yang sama terkait wanita juga, tapi tiba-tiba selesai begitu aja tanpa ada kelanjutan,” ungkap salah warga, dan itu dibenarkan oleh beberapa warga yang lain.
Tidak berhasil menemui Modin, akhirnya tim awak media menemui Sukar, Kepala Desa Karanganom, untuk dimintai keterangan.
“Modin Wahyu itu jarang ke balai desa, karena memang tugasnya itu banyak di luar. Tapi untuk perkara ini saya siap untuk memediasi mempertemukan Modin dengan pihak njenengan mas,” ucap Sukar.
Akan tetapi setelah ditunggu beberapa hari tidak ada kabar, akhirnya tim awak media menanyakan pada kepala desa.
Ternyata kepala desa, sudah tidak sanggup untuk memediasi, dikarenakan Modin Wahyu tidak pernah ngantor dan dicari di rumah juga tidak ada.
Karena kepala desa sudah tidak sanggup, akhirnya tim awak media berupaya untuk mencari keberadaan Modin.
Akan tetapi beberapa hari mencari sampai berita ini dipublish, tim awak media belum berhasil menemui Modin Wahyu. (Said)