Bangka Tengah l HukumKriminal.com – Dengan melonjak nya harga timah hingga mencapai harga Fantastis sehingga membuat orang berbondong-bondong untuk membuka tambang timah dari masyarakat kecil hingga bos besar pun ikut andil dalam hal penambangan ini, Jumat (24/09/2021).
Salah satu yang berhasil dihimpun oleh mata-pena.com tambang yang terletak di daerah Bangka Tengah ini yang di duga tidak mempunyai izin , tepatnya di bemban 10 yang mana wilayah beban 10 ini pada tahun 2020 lalu pernah memakan korban (laka Tambang- red) yang menewaskan pekerja Serta pemilik tambang menjadi tersangka, seperti di lansir dari media mata-pena.com.
Narasumber yang enggan namanya disebutkan ini mengatakan kepada Tim Sembilan serta mengirimkan bukti photo dan video bahwa tambang tersebut bisa menghasilkan sekitar 5 ton dalam satu hari bekerja.
Dengan menggunakan mesin besar PS serta menggunakan alat berat jenis Excavator terlihat pada video yang berdurasi 0.17 detik ini para pekerja sedang mencuci biji timah di atas sakan dan juga terlihat di samping kanan sakan ada bucket yang sedang bersiap yang sudah berisi puluhan karung timah.
”Disitu ngasil bro pendapatan nya 1 hari bisa sampai 5 ton”, terangnya.
Namun saat mata-pena.com menanyakan siapa pemilik dari pada tambang tersebut? ia juga menjelaskan bahwa tambang tersebut milik orang Koba.
”Tambang itu milik orang Koba nama nya Sinse dia yang punya tambang itu”, terangnya lagi.
Tak sampai disitu Tim Sembilan langsung mencari tahu nomor ponsel Sinse (Pemilik Tambang) untuk meminta konfirmasi agar berita yang disajikan ke masyarakat bisa berimbang.
Dan saat dihubungi menggunakan via telepon seluler sampai beberapa kali namun tak juga diangkat, lalu pihak media pun berinisiatif untuk menghubungi dengan cara pesan WhatsApp yang kebetulan saat itu bos tambang ini ( Sinse) sedang online namun tetap saja tidak ada jawaban sama sekali melainkan nomor langsung diblokir.
selang beberapa jam pihak media di hubungi oleh Tomi melalui sambungan telepon ia mengaku bahwa tempat itu ada mesin nya juga bekerja.
”hallo, bro gimana ada berita apa hari ini, kalau di daerah bemban 10 itu ada mesin saya juga”, ungkapnya.
lalu pihak media menanyakan dapat nomor kami dari mana? Namun dia enggan menyebutkan lalu mengatakan bahwa nanti kita ketemu.
”nanti kita ketemu aja ya, jika saya kepangkal pinang”, tutup telponnya.
Sampai berita ini di terbitkan pihak Tim sembilan masih terus berupaya untuk menghubungi pihak- pihak yang terkait termasuk APH yang berada di wilayah Bangka Tengah.
(Rozi/Tim Sembilan)
Sumber: Mata-pena.com