Dinas Terkait Bungkam, Buruknya Kualitas Pekerjaan Rekanan di Pekon Sinar Jawa-Air Naningan

Tanggamus l HukumKriminal.com – Buruknya pekerjaan jalan hotmix yang baru seumur jagung sudah retak pecah dan terkelupas, sampai saat ini, dinas terkait bungkam, bahkan dinas PUPR selaku penanggung jawab sangat sulit untuk dikonfirmasi.

Lemahnya pengawasan, terkait pembangunan yang merugikan negara ini,  diduga dinas terkait bermain di belakang layar dengan rekanan.

Ambruknya bangunan drainase di Desa Sinar Jawa, semakin memperkuat dugaan pengerjaannya yang tidak sesuai dengan RAB.

Diketahui bangunan jalan hotmix yang baru berusia kurang lebih 60 hari itu, sudah retak-retak dan terkelupas.

Menyusul amruknya bangunan drainase, diketahui umur bangunan baru 4 Sampai 5 bulan sudah ambruk.

Apakah ini yang menurut konsultan pengawas, pekerjaan yang sudah maksimal?.

Pasalnya, sebelum menyusul ambruknya bangunan drainase konsultan pengawas atas nama Teguh, saat dikomfirmasi pada tanggal (25/11/2021) yang lalu.

Teguh mengatakan, bahwa bangunan sudah termasuk maksimal.

Teguh juga sore itu berkata, akan kordinasikan dengan pihak rekanan, agar mereka segera turun dulu kelapangan melihat kerusakannya,

Tapi, sampai saat ini nomor telepon Teguh tidak bisa dihubungi lagi.

Melihat fakta yang terjadi di lapangan, ucapan yang dilontarkan Teguh selaku konsultan pengawas, tidak sesuai sama sekali dengan titel seorang konsultan pengawas.

Semakin memperkuat dugaan, Dinas PUPR, juga pengawas, bermain dibelakang layar,  karena hingga sampai saat ini, belum ada tindakan dari dinas terkait, perihal buruknya pekerjaan rekanan.

Hingga ramainya pemberitaan proyek yang nilainya milliaran itu, Kabid Bina Marga (BM) belum bisa dikonfirmasi, dan nomor teleponnya pun tak pernah aktif.

Awak media dan lembaga swadaya masyarakat, akan menunggu sampai batas masa waktu perawatan habis, apabila dana retensi dicairkan tapi kewajiban perbaikan tidak dilaksanakan, maka langkah pertama akan awak media tembuskan ke Gubernur Lampung.

“Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Generasi Muda Cerdas Anti Korupsi (Gemicak), akan selalu mengawasi proyek yang nilainya milliaran rupiah itu, yang terkesan asal jadi, dan buruk pengerjaanya itu,” ucap anggota LSM Gemicak.

Sampai terbitnya berita ini, belum ada pihak BM yang dapat dikonfirmasi, terkait bangunan jalan yang asal jadi tersebut.  (DENI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *